Patungan Pesantren untuk Sang Penghafal Al-Quran
Dompet Dhuafa
Dulu Sempat Tinggal di Panti Asuhan Kini Jadi Santri Penghafal Quran
Cerita inspiratif dari penerima manfaat Program Pendidikan di Dompet Dhuafa seolah tak ada habisnya. Kali ini datang dari seorang remaja 16 tahun bernama Muhammad Yusuf Al Qardhawi, santri Pesantren Tahfidz Green Lido (PTGL), Sukabumi.
Meski begitu, Yusuf tak pernah berputus asa. Mengikuti Sang Kakak yang telah menapaki jalan sebagai seorang santri, Yusuf pun memutuskan untuk nyantri di wilayah Klaten, Jawa Tengah. Sekarang, takdir membawanya ke PTGL untuk melanjurkan pendidikannya di tingkat SMA.
Pesantren Tahfidz Green Lido (PTGL) didirikan di atas tanah wakaf dan mulai dibangun pada akhir 2020. Pesantren ini resmi difungsikan pada awal 2023 dan dikelola oleh Dompet Dhuafa dengan konsep wakaf produktif.
Saat ini, aktivitas pesantren berpusat di Masjid As-Saadah, sementara asrama untuk para santri sementara masih berada di aula yang menampung sekitar 34 santri.
Meski belum ada asrama untuk santrinya, Pesantren Tahfidz Green Lido (PTGL) telah menjadi rumah dan tempat menuntut ilmu bagi Yusuf dan puluhan santri lainnya.
Sahabat juga dapat mendukung para penghafal Al-Qur’an untuk terus mewujudkan mimpi mereka. Klik Wakaf Asrama Santri Sekarang untuk membantu pembangunan asrama santri penghafal Quran.
Bukan khatam, anak ini sudah hafal 30 Juz...Masya Allah...
Aras tidak dilahirkan di tengah keluarga yang kental dengan tradisi pesantren. Ia lahir dari keluarga sederhana, ayahnya seorang penjual mainan di pasar malam dan ibunya seorang ibu rumah tangga. Namun, siapa yang bisa menyangka bahwa Muhammad Aras, santri kelas 10, berhasil menghafal 30 Juz Al-Qur'an di Pesantren Tahfizh Green Lido (PTGL) Dompet Dhuafa, Cicurug, Sukabumi, Jawa Barat.
Aras dan para santri lainnya menghabiskan hampir 12 bulan di Pesantren Tahfidz Green Lido. Setiap hari dihiasi dengan tilawah Qur'an, pengajian, dan berbagai kegiatan keagamaan. Semua itu menempa mereka untuk menjadi penghafal Qur'an.
Hingga kini, seluruh kegiatan belajar mengajar masih dilakukan di dua lantai masjid. Aula di lantai pertama diubah menjadi tempat istirahat para santri, sementara lantai dua digunakan untuk kegiatan ibadah dan belajar. Keterbatasan fasilitas membuat para santri harus belajar di ruang-ruang kecil di area masjid karena ruang kelas yang memadai belum terbangun.
Sahabat yang dimuliakan Allah, mari kita bersama-sama meraih keberkahan dengan memuliakan para penghafal Al-Qur'an.
Dengan hati yang tulus, kami mengajak Sahabat untuk berpartisipati dalam mewujudkan fasilitas yang lebih baik bagi para hafizh Qur'an. Setiap langkah kebaikan yang kita lakukan, Insya Allah, akan menjadi pemberat timbangan amal di hari kemudian. Aamiin.
Klik Wakaf Asrama Santri Sekarang untuk mendukung aktivitas para penghafal Quran belajar lebih nyaman