Wakaf Bangun Asrama Santri Penghafal Quran
Dompet Dhuafa
Berbekal doa dan restu dari orang tuanya, ia datang dengan harapan besar untuk menjadi penghafal Al-Quran yang bisa membanggakan keluarganya. Ayah dan ibunya adalah guru TPA di Sleman, Yogyakarta. Dengan ayahnya yang mengalami kelumpuhan dan hanya bisa beraktivitas menggunakan kursi roda, Yusuf tidak ingin menjadi beban bagi keluarganya.
Matanya berbinar, menegaskan tekad kuatnya untuk mewujudkan mimpi menjadi hafizh Quran dan membanggakan orang tuanya.
Peletakan Batu Pertama Asrama Tahfiz: Siap Cetak Hafiz Quran
Perjalanan Tsaqieburrahman (15), santri dari Alor, NTT, menuju Pesantren Tahfiz Green Lido, Sukabumi, adalah bukti nyata perjuangan dalam menghafal Al-Qur'an. Proses seleksi panjang tidak mengurungkan semangatnya untuk menjadi seorang hafiz. Kini, dengan kegigihan dan doa, Tsaqieburrahman telah berhasil menghafal 30 juz dalam satu tahun pertama.
Namun, perjuangan mereka belum selesai. Saat ini, Pesantren Tahfiz Green Lido hanya memiliki aula sebagai tempat sementara bagi 35 santri. Dengan kapasitas terbatas, pembangunan asrama baru menjadi harapan besar bagi para penghafal Al-Qur'an seperti Tsaqieburrahman dan teman-temannya lainnya.
Alhamdulillah, peletakan batu pertama asrama telah dilaksanakan pada 20 Desember 2024. Asrama ini diharapkan dapat menampung hingga 500 santri.
Mari bersama kita wujudkan kenyamanan dan masa depan mereka. Sahabat dapat menjadi bagian dari perjalanan ini dengan berwakaf untuk pembangunan asrama santri.
Dukung para penghafal Al-Qur’an dan jadikan ini sebagai amal jariyah yang pahalanya terus mengalir.
Klik di sini untuk Wakaf Asrama Santri