Dukung Perjuangan Palestina dengan Zakat Terbaikmu!
Dompet Dhuafa
Zakat untuk Palestina, memang boleh?
Secara prinsip, zakat lebih utama disalurkan di mana kita berada selama masih ada yang berhak menerima di situ. Namun, jika disalurkan pada saudara-saudara kita di Palestina, itu tetap sah. Bahkan bisa dikatakan lebih afdhol karena saat ini mereka memang lebih butuh.
Para ulama mengatakan bahwa penyaluran zakat ke tempat lainnya itu sah. Orang yang menyalurkan zakat ke tempat lainnya walau di tempat ia sendiri sebenarnya belum mencukupi (masih butuh), kewajibannya menjadi gugur.Langit Gaza terus bersinar kemerahan dan mengepul karena ledakan bom dari zionis yang tiada henti.
Data terbaru menyebutkan Lebih dari 30 ribu syahid terbunuh dan 70% korban adalah anak-anak tak berdosa, para perempuan dan lansia yang tak berdaya. Anak-anak dan perempuan terus menjadi sasaran bom zionis agar tak ada lagi generasi penerus di Palestina.
Puluhan ribu nyawa melayang, tentu bukan angka semata. Dan jumlah korban tewas di Gaza akibat serangan Israel akan terus bertambah, mengingat minimnya pasokan listrik juga fasilitas medis di banyak rumah sakit Gaza. Bahkan air bersih hampir habis di Jalur Gaza karena pabrik air dan jaringan air umum berhenti berfungsi. Kasus malnutrisi yang mengakibatkan kematian pun naik drastis!
Rasanya kehabisan kata untuk mampu mendeskripsikan apa yang terjadi dengan saudara-saudara kita yang ada di Palestina. Hidup dalam penjajahan dan berbayang kematian. Hasbunallah wa ni'mal wakiil.
Bahkan, belum lama Majelis Ulama Indonesia pun keluarkan Fatwa MUI nomor 83 Tahun 2023 tentang Hukum Dukungan terhadap Perjuangan Palestina. Menegaskan bahwa mendukung agresi Israel ke Palestina hukumnya haram. Fatwa tersebut juga menegaskan bahwa mendukung perjuangan kemerdekaan Palestina atas agresi Israel hukumnya wajib. Salah satu dukungan itu bisa berupa pendistribusian zakat untuk kepentingan perjuangan rakyat Palestina.
Mari dukung perjuangan Palestina dengan Zakat Terbaikmu dengan klik ZAKAT SEKARANG!
Selembar ujian itu bernama Palestina ~
Jelang satu tahun genosida. Bukan, bukan baru setahun Palestina dijajah. Bukan juga sudah 76 tahun sejak peristiwa Nakba pada 1948. Tapi, penjajahan Palestina telah dimulai sejak Deklarasi Balfour pada 1917, yang menyebutkan dukungan bagi pembentukan sebuah 'kediaman nasional bagi bangsa Yahudi' di Palestina.
Lebih dari 100 tahun saudara kita hidup tak nyaman di tanahnya sendiri. Hidup dalam sekat keterbatasan, pengusiran hingga bayang kematian.
7 Oktober 2023, Badai Al Aqsha menjadi signal kuat yang membuka mata banyak pihak terhadap hal yang terjadi di bumi para nabi, Palestina. Dilansir pada Kamis (26/9/2024), Kementerian Kesehatan di Gaza melaporkan setidaknya 41.495 orang syahid selama lebih dari 11 bulan terakhir sejak Israel menyerang Gaza.
Mungkin kita pernah berpikir, kapan pertolongan Allah datang untuk rakyat Palestina? Tentu jawabannya, MUDAH SAJA BAGI ALLAH. Izin mengutip kalimat Ustaz Oemar Mita, Lc
Dunia seolah tak lagi sama setelah peristiwa 7 Oktober 2023 yang menimpa Palestina. Ragam cara sudah kita lakukan untuk perjuangkan saudara-saudara kita di Palestina. Yang bisa bergemuruh dengan doa, terus doakan Palestina. Yang bisa bergemuruh dengan karya, terus berkarya untuk Palestina. Yang bisa bergemuruh dengan aksi boikot produk penjajah, senantiasa kuatkan gerakannya. Yang bisa membantu dengan uang dalam bentuk donasi atau zakat dan lainnya, terus salurkan untuk Palestina.
Terima kasih Bapak/Ibu, yang masih terus membersamai Palestina dengan beragam program kebaikan zakat bersama Dompet Dhuafa. Jangan berhenti, tetap lantangkan suara kita untuk Palestina.
Meski terbentang jarak, tapi doa membuat kita dekat. Dukungan zakat Bapak/Ibu bisa temani perjuangan hingga Palestina merdeka. Dampingi Penjaga Tanah Suci, dengan ZAKAT SEKARANG!
All Eyes On RAFAH!
Dunia berbeda sejak 7 Oktober 2023! Hari ini nyaris 8 (delapan) bulan genosida berlangsung di Gaza. Tapi, bukan. Bukan delapan bulan. Masyarakat Gaza telah mengalami penjajahan lebih dari 100 tahun lamanya. Lebih dari 100 tahun? Iya, kami tidak salah ketik dan Bapak/Ibu pun tak salah baca.
Deklarasi Balfour 2 November 1917 yang dikeluarkan pemerintah Inggris yang mengumumkan dukungan bagi pembentukan 'sebuah kediaman nasional bangsa Yahudi' di Palestina, maka sejak itulah penjajahan di tanah para Nabi dimulai.
Dan pekan lalu, Ahad malam (26/5) waktu setempat. Rafah dibombardir melalui jalur udara. Rafah disebut sebagai satu-satunya tempat pengungsian yang tersisa di Gaza. Rafah tempat yang disebut paling aman di wilayah Gaza nyatanya pun menjadi target sasaran.
Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan 45 orang tewas dan puluhan lainnya terluka dalam serangan udara yang menghantam tenda-tenda tempat para pengungsi tinggal. Sebagian besar korban adalah perempuan dan anak-anak. TAK ADA LAGI TEMPAT YANG AMAN DI GAZA.
Banyak dari kita yang mungkin sudah kehilangan kata melihat apa yang terjadi di Rafah saat ini. Tapi bukan berarti kita diam tak melakukan apa-apa. Mari terus kencangkan suara. Terus kencangkan juga doa kita kepada Allah Ta’ala untuk memberikan kekuatan dan kemenangan untuk saudara kita di Palestina, amin.
Hingga 30 Mei 2024, Kementerian Kesehatan di Gaza mengatakan setidaknya 36.569 orang telah syahid. Bapak/Ibu, penjajahan ini belum selesai. Terus langitkan doa, terus dukung perjuangan rakyat Palestina, hingga Al Aqsha kembali mulia, hingga Palestina sepenuhnya berdaulat dan merdeka.
Meski terbentang jarak, tapi doa membuat kita dekat. Dukungan zakat Bapak/Ibu bisa temani perjuangan hingga Palestina merdeka. Dampingi Penjaga Tanah Suci, dengan ZAKAT SEKARANG!
Siapa yang sudah pernah ke Masjid Raya Al Jabbar di Bandung?
Siapa yang tidak tahu dengan keindahan dan kemegahan Masjid Raya Al Jabbar, Bandung, Jawa Barat? Masjid yang memiliki luas area pembangunan sekitar 25.997 hektare dengan total kapasitas yang bisa menampung 33.000 orang resmi dibuka untuk umum pada 30 Desember 2022 lalu.
Mampu menampung 33.000 jamaah. Banyak banget, ya! Tahukah Bapak/Ibu, angka itu nyaris sama dengan jumlah syahid warga Palestina sejak genosida yang dilakukan oleh zionis 7 Oktober 2023 dan lebih dari 70% korbannya adalah wanita dan anak-anak.
Puluhan ribu tersebut masih terus bertambah seiring serangan yang masih terus berlanjut, pintu masuk bantuan kemanusiaan yang diblokade sehingga kasus malnutrisi dan dehidrasi meningkat tajam.
Rasanya kehabisan kata untuk mampu menggambarkan tragisnya kehidupan warga Palestina, ditambah Ramadan ini banyak dari mereka tetap berpuasa meski tak ada santapan yang layak untuk sahur dan berbuka.
Ramadan, kita merasakan nikmatnya kumpul keluarga dan sahabat, nyamanya salat berjamaah, tenangnya tilawah hingga mudahnya berbagi. Tapi, tidak untuk mereka!
Di moment Ramadan ini, di mana ibadah kita lebih banyak dari biasanya, doa-doa kita dikabulkan, amal kita dilipatgandakan. Jangan lupa selipkan doa kita untuk sauadara-saudara di Palestina. Dan inilah kesempatan terbaik kita, kesempatan untuk tunaikan kewajiban, kesempatan untuk sucikan harta, sekaligus kesempatan bantu sesama.
Meski terbentang jarak, tapi doa membuat kita dekat. Dukungan zakat Bapak/Ibu bisa temani perjuangan hingga Palestina merdeka. Dampingi Penjaga Tanah Suci, dengan ZAKAT SEKARANG!