Bangun Pojok Baca Untuk Anak-Anak Pulau Messah
Dompet Dhuafa
Pepatah baik bilang "Buku adalah jendela dunia dan membaca adalah kuncinya". Namun apa jadinya jika bukunya saja langka?
Berjarak sekitar 1.447 kilometer dari Jakarta, denyut kehidupan berdetak di sebuah pulau bernama Messah, pulau kecil yang terletak di kepulauan Komodo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT). Di pulau yang luasnya tak lebih dari 9 kilometer itu, ratusan anak Messah tumbuh dan berteman dengan keterbatasan, termasuk terbatas akan sarana prasaran pendidikan dan literasi.
Di pulau yang luasnya tak lebih dari 3 lapangan sepak bola, berdiri sekolah dasar yang usianya melebihi setengah abad, yaitu 59 tahun. Di sekolah ini, ratusan anak Messah dari generasi ke generasi "menitipkan" masa depannya, termasuk 254 anak yang saat ini aktif menimba ilmu di sana. Namun tak seperti sekolah dasar lain yang punya fasilitas mewah, perpustakaan yang menjadi sumber ilmupun tak ada.
Hidup di wilayah kepulauan yang bersekat lautan luas, ratusan anak Messah dengan terpaksa harus terbiasa dengan kondisi yang ada. Berbagi buku dengan anak-anak di pulau sebrang, buku-buku pelajaran yang tidak sesuai dengan kurikulum, pun buku-buku usang yang terpaksa dipertahankan karena tak ada lagi buku lain yang bisa digunakan.
Meski begitu, semangat belajar mereka tak pudar walau terbentur keterbatasan, salah satunya Sairoh.
Sahabat, Sairoh adalah satu dari sekian banyak murid Messah yang punya cita-cita tinggi. Kecintaannya pada membaca dan belajar membulatkan tekadanya ingin menjadi seorang guru di masa depan. Namun sayang, cita-cita besar Sairoh bisa kapan saja berhenti jika tak didukung fasilitas yang memadai.
Jangan biarkan semangat mereka patah. Ayo teguhkan semangat mereka dengan hadirkan Pojok Baca di setiap kelas!
Klik DONASI SEKARANG untuk sediakan pojok baca dan buku-buku berkualitas di Messah.