Terancam Kebutaan, Bantu Anak-Anak & Penderita Gangguan Mata Bisa Melihat!
Dompet Dhuafa
Pernah bayangkan bagaimana rasanya jika matamu tidak bisa melihat?
Mata merupakan satu dari lima panca indra yang sangat vital. Mata yang sehat berbanding lurus dengan produktivitas yang meningkat. Namun, tahukah kamu jika tingkat kebutaan di Indonesia sangat tinggi?
Perhimpunan Dokter Spesial Mata Indonesia (Perdami) menyebutkan angka kebutaan Indonesia paling tinggi se-Asia Tenggara, bahkan kedua tertinggi di dunia setelah Ethiopia.
Dalam World Sight Day Scientific Meeting pada 10 Oktober 2023, Menteri Sosial Tri Rismaharini menyebutkan tingginya angka kebutaan di Indonesia dipicu oleh beberapa hal seperti katarak, diabetes melitus, hingga rendahnya kesejahteraan hidup warga.
Minimnya edukasi, mahalnya biaya berobat, hingga penanganan medis yang tidak tepat menyebabkan keluarga dhuafa terancam alami gangguan penglihatan hingga sebabakan kebutaan. Di sisi lain, rata-rata biaya operasi katarak terbilang mahal, yaitu mencapai Rp 17.500.000 - Rp 35.000.000.
Kondisi ini menyebabkan anak-anak tidak bisa belajar dengan optimal dan butuh alat bantu melihat yang sesuai. Namun, tak semua anak bisa mendapatkan dengan mudah. Mereka yang berasal dari keluarga tidak mampu cenderung mengabaikan hingga menyababkan kerusakan yang lebih parah.
Sahabat, mata adalah jendela dunia. Dengan mata yang sehat, kualitas hidup, produktivitas, dan daya saing meningkat. Namun masih banyak saudara kita khususnya dari keluarga tidak mampu belum bisa mendapatkan perawat mata yang optimal.
Yuk bantu mereka melihat lebih baik. Klik DONASI SEKARANG
4 Dari 10 Anak Alami Gangguan Mata 🥺
Tingginya angka gangguan penglihatan pada anak-anak menjadi ancaman serius di masa depan. Prof Dr dr Nila Moeloek, Ketua Perhimpunan Dokter Spesialis Mata (Perdami) menyebutkan gangguang penglihatan pada anak dapat berpengaruh pada kualitas hidup, kegiatan belajar, hingga proses tumbuh kembang anak.
Dalam ikhtiar membantu anak-anak hidup lebih baik dengan mata yang sehat, Dompet Dhuafa mengadakan pemeriksaan mata dan memberikan kacamata gratis untuk anak-anak terlantar di Panti Asuhan Putra Utama, Klender, Duren Sawit, Jakarta Timur.
Alhamudulillah, sebanyak 148 anak dan pendamping panti ikut serta dalam pemeriksaan mata dan ditemukan adanya kasus refrasksi mata sebanyak 30%, katarak 2 orang, harus memakai kacamata 36 anak, dan adanya indikasi pasca trauma pada 2 anak akibat dari aktivitas fisik seperti terpukul yang mengakibatkan permasalahan mata.
"Akhirnya punya kacamata baru, jadi bisa lihat jelas sekarang", ungkap Amanda salah satu penerima manfaat
Namun sampai saat ini masih banyak anak-anak yang belum memiliki akses untuk melakukan pemeriksaan mata dan juga kacamata. Bapak/Ibu mari bersama kita bantu anak-anak Indonesia agar makin mantab menatap dunia. Klik Mata Sehat untuk Anak Indonesia