Sosok sejati Guru Ngaji, Tanpa rindukan belas Gaji
Dompet Dhuafa
Masih sangat disayangkan ternyata hampir 40 persen guru Taman Pendidikan Alquran (TPA) dan Taman Kanak-Kanak Alquran (TKA) di seluruh wilayah Indonesia masih dibayar Rp 100 ribu per bulan. BKPRMI mencatat, total jumlah guru TPA dan TKA saat ini 928 ribu orang, pernyataan yang dikutip oleh Said Aldi Al-Idrus Ketua Umum DPP BKPRMI melalui Republika 2019 lalu.
Terutama guru mengaji yang ada di pelosok, kisah perjalanan guru ngaji yang tak dibayar sama sekali ketika mengajarkan ilmu-ilmu Islami masih sering dijumpai. Profesi yang bernilai tinggi tapi masih jarang dihargai.
Dengan sabar, telaten dan semangat yang tinggi, para Guru Ngaji meluangkan waktunya untuk mengajari kita semua agar mengenal huruf Hijaiyah hingga mampu membaca Al-Qur’an. Tak lupa dengan berbagi ilmu untuk membentuk akhlak yang mulia, memiliki budi pekerti dan melahirkan generasi penerus yang Qur’ani sudah menjadi tugas utamanya.
Ustad Abdul Hamid adalah salah satu guru ngaji dari ratusan ribu lainnya yang terus berdedikasi mengajarkan al-qur'an hanya mengharap ridha Allah SWT.
Sudah seharusnya kita sama-sama memuliakan mereka sebagai pahlawan generasi penerus yang lebih berakidah.
Muliakan mereka dengan berbagi kebaikan untuk para guru ngaji di Indonesia. Bantu Guru Ngaji Sekarang!
Hadiah untuk garda terdepan pencetak generasi Al-Quran
Assalamu'alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh #SahabatBaik
“Saya senang dengan anak-anak, kalau lagi ngajar anak-anak rasanya capek dari pagi itu hilang gitu aja. Alhamdulillah, dari tahun 1982 saya ngajarin anak-anak, saya mau terus ngajar sampai nanti udah waktunya kata Allah istirahat” Ucap Ibu Musonah, salah satu guru ngaji dari desa Ulak, Kab. Ogan Ilir
19 Tahun Mengajar Dalam Kondisi Terbatas
“Seperti mimpi rasanya, seperti mimpi. Karena selama ini, ini (laptop) adalah yang selama ini kami minta sama Allah, tapi memang kami belum mampu untuk membelinya. Mudah-mudahan dengan laptop ini nanti kegiatan mengaji kami bisa lebih berkembang lagi. Kami bisa membuat sketsa mewarnai untuk anak-anak, untuk bisa membuat soal yang lebih baik lagi daripada tulisan tangan, bisa membuat flyer-flyer motivasi untuk orang tua murid, bisa menginput data anak-anak dengan baik, sehingga tidak tercecer, dan banyak lagi insyaallah,” ungkap Ustaz Hari penuh syukur.