
Bantu Gizi Anak

Melansir dari laporan Food and Agriculture Organization (FAO), dunia masih dihadapkan masalah kelaparan dan kekurangan gizi yang mencapai 768 juta orang pada tahun 2020, naik 18,1% dari tahun sebelumnya sebesar 650,3 juta orang.

WHO menetapkan batas toleransi stunting maksimal 20% atau seperlima dari jumlah keseluruhan balita. Sedangkan angka stunting di Indonesia tahun 2021 masih diangka 24.4%.
Hal ini tak terlepas dari dampak dua tahun pandemi Covid-19 terhadap status gizi anak di Indonesia. Kemenkes memperkirakan, akibat kondisi pandemi setelah dua tahun itu, menyebabkan peningkatan jumlah bayi kurus menjadi 15 persen atau sekitar 7 juta di seluruh Indonesia.

Masalah kekurangan gizi ini juga bukan hanya berpengaruh pada kesehatan, tetapi juga memicu tantangan bagi pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) nasional, mengingat dampak jangka panjang masalah gizi akan berpengaruh buruk pada kualitas hidup dan produktivitas masyarakat di masa mendatang.

Upaya terus dilakukan untuk menekan angka tingginya kasus kekurangan gizi, Dompet Dhuafa berkomitmen melakukan aksi nyata dalam menyelamatkan masa depan anak-anak Indonesia dengan berbagai program kesehatan dalam mengentaskan gizi buruk.
Program Kuratif
- Melalui program-program kuratif : pengobatan gratis, pembiayan pengobatan, pemeriksaan kesehatan dan tindakan medis pada pasien di Rumah Sakit, Klinik, atau Pos Sehat Dompet Dhuafa
Program Preventif
- Melalui program-program preventif: edukasi gizi, MPASI, dan ASI oleh para kader sehat Dompet Dhuafa untuk para ibu dan anak.
Kawasan Sehat
- Pengembangan wilayah atau desa berbasis gaya hidup sehat untuk membuat masyarakat yang sehat, khususnya pada Ibu dan mencegah stunting pada anak

Wulan hanya salah satu kasus dari sekian juta anak yang mengalami stunting, padahal masih banyak kasus gizi buruk yang melanda anak-anak Indonesia terutama di daerah-daerah pelosok atau daerah terdampak bencana. Perlu kolaborAksi bersama untuk memutus masalah kesehatan ini baik dari lingkup masyarakat dan keluarga.
Karena Sehat Milik Semua, Jangan Biarkan Lebih Banyak Lagi Anak-anak Dhuafa Menderita Gizi Buruk dan Stunting. Yuk Bantu Bebaskan Gizi Buruk dan Stunting dengan Klik Donasi Sekarang !
Jadi Pahlawan GENZI Untuk Bebaskan Gizi Buruk
Bismillahirrahmanirrahim mengawali awal tahun 2023 dengan banyak bersyukur dengan segala nikmat-Nya. Nikmat rezeki dan sehat yang selalu Allah titipkan untuk kita dan keluarga. Banyak kebaikan dan harapan baru yang senantiasa di panjatkan.
Kebaikan dan harapan itu juga menjadi harapan baru untuk anak-anak di pelosok negeri agar tetap bertumbuh dengan sehat. Siapa sangka, dibalik pesona alamnya yang indah ternyata Kabupaten Buton Selatan memiliki nilai angka stunting tertinggi di Sulawesi Tenggara.
Stunting sangat mempengaruhi tumbuh kembang anak, baik dalam masa sekarang maupun jangka panjang. Oleh karena itu, sebagai tindakan kuratif pertama dalam membantu percepatan penurunan stunting, Dompet Dhuafa Sulawesi Tenggara dan Layanan Kesehatan Cuma-Cuma (LKC) menggulirkan program Pos Gizi di Desa Burangasi, Kecamatan Lapandewa, Kabupaten Buton Selatan Sulawesi Tenggara pada Kamis 22 Desember 2022.
Tindakan ini sangat mengundang atensi masyarakat khususnya ibu-ibu yang memiliki anak-anak balita. Ada 32 balita yang di indikasi stunting dan kurang gizi.
Melalui Pos Gizi, anak-anak tersebut beserta ibunya akan mendapatkan asupan makanan bergizi selama 12 hari berturut-turut. Mereka juga akan mendapatkan edukasi dan sosialisasi terkait pola hidup sehat dan asupan makanan bergizi oleh para kader kesehatan yang dikelola oleh Bidan Etty, bidan Dompet Dhuafa yang ditempatkan di wilayah tersebut.
“Mudah-mudahan gizinya seimbang dan dapat mengatur pola makan anak. Harapannya untuk Dompet Dhuafa Sultra dan semua pihak yang terlibat semoga menjadi berkah bagi semuanya,” ungkap Sayati (27 tahun) sebagai penerima manfaat Pos Gizi, salah satu ibu dari balita yang bernama Hilam (4 tahun).
Bapak/Ibu, kami percaya bahwa sehat adalah milik semua tanpa pandang status sosial.
Stunting memang merupakan ancaman terhadap kualitas generasi yang akan datang, akan tetapi semua itu masih dapat dicegah dengan kerjasama baik menjaga kebersihan lingkungan, menerapkan gaya hidup sehat, memberikan nutrisi terbaik untuk anak sejak dini.
Masih banyak kasus stunting di pelosok negeri karena ketidakmampuan keluarga prasejahtera dalam memberikan nutrisi terbaik anaknya.
Bapak/Ibu, jangan biarkan lebih banyak lagi anak-anak dhuafa menderita stunting atau gizi buruk dengan klik SEDEKAH SEKARANG!


