Patungan Bangun Toilet
Dompet Dhuafa
Melansir dari data Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), 63 juta penduduk Indonesia tidak memiliki toilet dan masih buang air besar (BAB) sembarangan di sungai, laut, atau di permukaan tanah.
Kondisi ini terjadi sebagian besar karena masalah ekonomi yang akhirnya mereka tidak dapat membangun toilet yang layak. Namun, selain itu kebiasaan dan kurangnya edukasi akan pola hidup bersih dan sehat (PHBS) pada masyarakat.
Mirisnya lagi tanpa sadar, dampak dari perilaku tersebut sangat membahayakan kehidupan masyarakat itu sendiri.
Air dan Sanitasi menjadi prioritas penting dalam meningkatkan kesehatan, gizi dan produktivitas masyarakat. Tingginya sanitasi yang buruk ini, sekitar 70 persen sumber air minum di Indonesia pun tercemar oleh limbah tinja.
Melalui Layanan Cuma Cuma (LKC) Dompet Dhuafa mengambil langkah dalam penanggulangan masalah sanitasi dengan program Kampung Sehati (Sehat Sanitasi). Adalah kawasan sehat sanitasi yang di bentuk dan inisiasi oleh, dari dan untuk masyarakat itu sendiri. Dengan tujuan akhir adanya perubahan perilaku dari Buang Air Besar Sembarangan (BABS) ke STOP Buang Air Besar Sembarangan (STOP BABS).
Tak hanya pembuatan toilet, masyarakat juga akan di edukasi dan pendampingan dalam pola hidup bersih dan sehat.
Bapak/Ibu, salah satu tantangan besar dalam mencapai sanitasi yang layak adalah dengan Sadar Sanitasi. Memberikan perhatian lebih dan partisipasi bersama agar mereka dapat sehat dan bisa bersuci dengan Bantu Patungan Bangun Toilet