Bangun Musholla di Pelosok Banten

Di pelosok Banten, banyak kampung-kampung yang tidak memiliki Musholla yang layak. Bukan karena tidak ada warga yang ingin bergotong royong membangun tempat ibadah yang layak, tapi karena memang kemampuan ekonomi warga kampungnya yang sangat pas-pasan. 

Seperti di Kp. Babakan Lame, Desa Surianeun, Kec. Patia, Pandeglang, Banten, Warga sudah patungan sebanyak 25kg padi/rumah setiap mereka panen selama 7 tahun untuk membangun ulang musholla yang sudah berumur 30 tahun dan hampir roboh. Namun uang yang terkumpul masih sangat jauh, dan hanya bisa digunakan untuk renovasi kecil kecilan menjaga agar musholla tidak roboh.

Alhamdulillah, berkat donasi dari sahabat semua, tekad kuat yang dimiliki oleh Masyarakat Kp. Babakan Lame, Desa Surianeun, Kec. Patia, Pandeglang, Banten berhasil membangun musholla impian mereka. Bahkan, seluruh warga kampung secara bergotong royong membangun musholla dari awal sampai akhir hingga selesai tanpa dibayar. "Kami tidak bisa berdonasi dengan uang, biar kami menyumbang tenaga sampai musholla selesai," ucap warga masyarakat Kp.Babakan Lame.

Begitu juga banyak kami temui kondisi yang sama di banyak kampung di pelosok Banten. Berikut sebagian Muhsolla yang berhasil Dompet Dhuafa Bangun di Pelosok Banten melalui program "Bangun Musholla di Pelosok Banten":

Masyarakat Kp.Peuris, Desa Kadubadak, Kec. Cigeulis, Pandeglang juga sama dengan Masyarakat Kp.Babakan Lame yang tidak mau dibayar, karena ingin terhitung berdonasi tenaga.

Begitu juga dengan masyarakat Kp.Sukajadi, batu bata yang sudah setahun lebih menumpuk di depan musholla hasil patungan masyarakat, bersama bisa kita ubah menjadi musholla impian mereka.

Sahabat, banyak saudara kita yang bermimpi untuk memiliki tempat ibadah yang layak tapi terbatas oleh kemampuan ekonomi. Mari wujudkan impian tersebut dengan berdonasi untuk program ini. 

“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memerintahkan untuk membangun masjid di perkampungan, membersihkan, dan memberinya wewangian.”

(HR. Ahmad, 43:397; Abu Daud, no. 455; Tirmidzi, no. 594; Ibnu Majah, no. 758. Syaikh Al-Albani menshahihkan hadits ini dalam Shahih Sunan Abi Daud)