BANGUN SEKOLAH BERSAMA NABILA ISHMA
Dompet Dhuafa
Potret suram pendidikan masih melekat di Indonesia. Melansir dari Data Kemendikbudristek menunjukkan, ruang kelas rusak bertambah hingga 26% atau sekitar 250 ribu unit dari tahun 2019 hingga 2020. Pada tahun 2020 terdapat 1.222.064 ruang kelas yang rusak (kategori ringan, sedang & berat). Jumlah tersebut sama dengan 86% dari total 1.413.523 ruang kelas yang tercatat. Itu artinya hanya 14% ruang kelas yang masuk dalam kategori baik di seluruh Indonesia. (Kemendikbudristek, 2020)
Artinya, lebih dari setengah jumlah siswa yang menuntut ilmu di negeri ini harus belajar dalam ruang kelas yang jauh dari kata nyaman.
Bahkan tak jauh dari pusat kota Jakarta, masih sering dijumpai kelas-kelas yang berdinding anyaman bambu yang lapuk dan berlubang, tak ada jendela atau jendela kacanya pecah, bangunannya retak hingga masih beralas tanah.
Salah satunya di MI Amarullah Pandeglang Banten, sekolah satu-satunya di desa Gunung Batu yang kondisinya retak-retak karena dampak dari gempa Banten tahun 2022 lalu. Bangunan dinding di sekolah ini masih dihiasi dengan anyaman bambu yang berlubang dan lapuk. Bagian sisi kelas juga tidak ada jendela yang menutupi sempurna. Sehingga ketika hujan deras sering tempias, dan anak-anak akhirnya merapatkan ke bagian dinding yang lebih aman ketika belajar.
Alih-alih memiliki fasilitas belajar yang lengkap. Mirisnya, MI Amarullah ini belum memiliki perpusatakan, ruang guru dan toilet. Mereka harus menumpang ke rumah-rumah warga ketika ada kegiatan rapat para guru atau pun sekedar ke toilet.
Setiap harinya, sekitar 60 murid di MI Amarullah harus berteman dengan 4 ruang yang digunakan untuk 6 kelas dengan kondisi dindingnya retak, papan tulis, bangku dan meja yang lapuk, serta buku-buku yang sudah usang. Aktivitas sekolah mulai dari pukul 08.00 sampai 12.00 WIB yang diawali dengan solat duha, membaca al-quran, menghafal juz amma dan pembelajaran hingga waktu sholat dhuhur tiba mereka kemudian melakukan sholat berjamaah.
Berdiri sejak 2015 lalu atas permintaan masyarakat dengan alasan agar anak-anak di kampung Gunung Batu ini bisa bersekolah. Meskipun masyarakat di kampung Gunung Batu mayoritas dari kalangan menengah ke bawah tapi kesadaran akan pendidikan mereka selalu utamakan.
Lihatlah senyum mengembang di wajah mereka. Meski sekolah belum tahu kapan direnovasi, tapi mimpi pantang diamputasi!
Jauh dari hingar bingar ibu kota, tak sedikitpun menyurutkan tekad belajar dan semangat menggapai cita-cita para murid, salah satunya adalah Fadlan yang bercita-cita ingin menjadi seorang Fotografer. Karena mereka sadar bahwa keterbatasan tak boleh menjadi penghalang tercapainya cita-cita.
Sahabat, pendidikan adalah investasi terbaik untuk masa depan bangsa. Butuh kontribusi dari semua pihak untuk memajukan pendidikan di Indonesia, termasuk KITA.
Karena itu, mari bersamai mereka berproses menggapai mimpi dengan bantu wujudkan kelas belajar yang tak hanya nyaman tapi juga aman, dengan klik : DONASI SEKARANG
Renovasi Tuntas, Kini Siswa Bisa Belajar Tanpa Rasa Was-was
Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh, Sahabat Baik
Masih ingat dengan MI Amarullah?
Buat yang belum tahu, ini adalah sekolah yang terletak di Pelosok Banten. Sekolah ini masuk dalam program “Renovasi Sekolah” Dompet Dhuafa.
Foto diatas adalah kondisi ruangan sekolah sebelum di renovasi. Banyak ruangan yang rusak dan juga kondisinya bocor sehingga membuat kegiatan belajar mengajar tidak optimal.
Alhamdulillah saat ini ada 3 ruangan kelas dan 1 ruang guru yang sudah selesai diperbaiki. Tak ada lagi atap bocor atau dinding berlubang di sana sini. Kini bangunan tersebut berdiri dengan gagah bak disulap dalam sekejap dan para siswa tak perlu lagi khawatir jika cuaca sedang tak bersahabat, karna bangunan sudah lebih aman.
Sementara itu, untuk toilet siswa masih dalam proses pembangunan, semoga dilancarkan.
Alhamdulillah, sekolah yang sejak bulan Juni lalu direnovasi itu, sudah bisa diresmikan pada tanggal 28 Agustus 2024.
"Saya merasa sangat terharu sekaligus bersyukur karena sekarang sekolah kami sudah bagus. Yang tadinya rusak berbilik anyaman bambu dengan jendela kawat bolong, sekarang sudah tembok. Alhamdulillah, akhirnya impian kami dari 2015 terwujud pada tahun 2024," ucap Ibu Siti Sulasiah (Kepala Sekolah MI Amarullah) sambil berkaca-kaca.
Kami kembali mengajak Bapak/Ibu terus sama-sama lantangkan gerakan Renovasi Sekolah untuk pendidikan Indonesia yang lebih baik dengan klik BANTU RENOVASI SEKOLAH!