
Patungan Ambulans Laut untuk Warga Pulau Messah

Laut biru terhampar indah sejauh mata memandang, degup kehidupan terpancar dari lalu lalang kapal nelayan yang berlayar mencari mata pencaharian. Pulau Messah namanya, salah satu pulau terpadat di Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur dengan jumlah penduduk lebih dari 2.000 jiwa.

Sebagai pulau dengan penduduk terpadat di Manggarai Barat, Messah tercatat hanya memiliki satu Puskesmas Pembantu (Pustu) untuk membantu layanan kesehatan warganya. Karenanya, tak ada pilihan lain selain harus merujuk pasien segera ke puskesmas atau rumah sakit terdekat di Labuan Bajo jika kondisinya benar-benar darurat. Namun nahas, kendala lain muncul di sini.

Jauhnya jarak tempuh dan terbatasnya akses dari Messah ke Labuan Bajo membuat warga Messah harus menempuh perjalanan 1,5 hingga 2 jam menggunakan kapal penumpang untuk sampai di sana. Belum lagi debur ombak yang kencang, sering kali membuat kapal goyah dan terbilang kurang aman untuk membawa pasien darurat.

Sahabat, kapal penumpang memang tidak didesain untuk membawa pasien darurat, sehingga fungsinya terbilang tidak cukup untuk menangani kondisi darurat seperti ibu melahirkan, anak sakit parah, dan pasien darurat lainnya. Alhasil warga sering meminta bantuan polisi untuk mengevakuasi pasien.

Sahabat, Indonesia dikaruniai kepulauan indah nan mempesona, namun di balik keindahannya ada sulitnya akses layanan kesehatan untuk warganya
Dompet Dhuafa melalui program kesehatan "Sedekah Ambulans Laut" terus berikhtiar memberikan bantuan untuk saudara di Pualu Messah dengan menghadirkan transportasi laut yang aman dan nyaman untuk pasien darurat.
Karena satu nyawa manusia penting, mari bantu hadirkan Ambulans Laut untuk warga Pulau Messah dengan klik DONASI SEKARANG
