Bangun Sekolah MDTA di Pelosok Riau
Dompet Dhuafa Riau
“MDTA Al-Muttaqin ini sudah berdiri sejak tahun 2003, dalam perjalanannya kami sering terusir dari satu tempat ke tempat lainnya, hingga akhirnya kami dapat menetap dilokasi saat ini. Namun, kondisi tempat yang saat ini kami gunakan sangat memprihatinkan. Hampir disetiap sudut bangunan mengalami keretakan dan kondisi toilet yg tidak layak untuk digunakan. Murid-murid juga kesulitan berkonsentrasi karena antara 1 kelas dan kelas lainnya tak bersekat.”- ujar Bapak Sukatman selaku Kepala MDTA Al-Muttaqin
Madrasah Diniyah Takmiliyah Awaliyah (MDTA) Al-Muttaqin adalah MDTA yg berada jauh dari hingar bingar ibukota kabupaten, tepatnya berada di Kepenghuluan Bantaian, Kecamatan Batu Hampar, Kabupaten Rokan Hilir, Provinsi Riau yang setiap hari menyambut 75 Siswa dan siswi yang ingin menimba ilmu. Mulai dari Al-Qur'an, Hadits, Sejarah Kebudayaan Islam, Bahasa Arab dan pelajaran lainnya.
Bangunan bekas rumah warga adalah tempat mereka belajar sehari-hari saat ini, sebelumnya MDTA ini sudah berdiri sejak tahun 2003 dengan menumpang di SD sekitar, berjalannya waktu, kemudian rombongan siswa siswi MDTA ini diusir oleh pihak sekolah. Selanjutnya mereka melanjutkan semangat belajarnya dengan menumpang di Masjid, namun kemudian mereka terusir kembali. Setelah berkali-kali terusir, akhirnya pihak MDTA mendapatkan wakaf dari pewakif untuk memanfaatkan sebidang tanah mereka, namun pihak MDTA tetap harus membayar bangunan rumah yg berdiri diatasnya.
Namun seiring berjalannya waktu, kondisi bangunan ini kian memprihatinkan, Dinding-dinding kelas mereka sudah mengalami keretakan yg cukup besar hampir disetiap sudut, sehingga dikhawatirkan akan sangat membahayakan murid-murid ketika sedang melaksanakan proses belajar mengajar. Selain itu kondisi pintu dan jendela mereka juga sudah kropos dan usang dimakan usia. Bahkan untuk jendela mereka hanya menutup permanen dengan papan seadanya.
Kondisi sumur dan toilet mereka juga sangat tidak layak, pintu toiletnya hanya mengandalkan sebuah seng sebagai penutup ketika mereka buang air dan kondisi toilet ini sangat berbahaya bagi kesehatan. Sumur yg berada disebelah toilet itupun sangat membahayakan siswa siswi yg ingin mengambil air untuk kebutuhan bersih-bersih mereka, karena sumur mereka belum memiliki mesin air dan aliran pipa untuk menyalurkan air dari dalam sumur, sehingga mereka masih harus menimba manual menggunakan ember dengan dibantu oleh guru yg sedang mengajar.
Sahabat, kami percaya bahwa pendidikan berkualitas adalah investasi terbaik untuk mencerdaskan bangsa. Karena setiap anak berhak atas pendidikan yang baik dan setiap anak berhak atas masa depan yg lebih baik dengan fasilitas pendidikan yg nyaman dan layak, kita percaya semua itu akan bisa diraih.
Mari bersama bantu anak-anak di Kepenghuluan Bantaian dapatkan hak pendidikan yang lebih baik dan nyalakan semangat masa depan mereka dengan pendidikan!